http://www.funutilities.com/files/cursors/1/291A5A7C7246973F2B9E29132545BD4//appstarting.gif

BalaDa LoPeR KoRaN

Cerita kali ini, tentang penjual koran keliling dilingkungan temnpat tinggalku...
Orang2 biasa memanggilnya UDA...akupun begitu. ini mungkin karena ia berasal dari daerah padang. Uda berumur sekitar 40-50 tahun, pastinya aku sendiri tidak tahu, karena tak pernah bertanya. hanya sekedar mengira2...(ah bunda sok tahu.. ). Setiap kali mengantar koran, uda selalu menggunakan sepedanya. sepeda yg maaf sudah agak usang. ia meletakkan koran yg akan diantarnya didepan sepedanya, dan diikat dibelakang sepedanya. Kadang kala, kupikir kenapa ia tak menggunakan sepeda motor saja..bukannya akan memperingan pekerjaannya. tapi kupikir, mungkin ia punya pertimbangan sendiri....

Kebetulan aku juga berlangganan salah satu majalah dwi mingguan anak2, khususnya balita untuk putriku;(maaf karena takut ada yg kurang berkenan jadi tidak bisa sebutkan merk..hhehe), dan juga majalah religi. Jadi hampir seminggu sekali uda pasti mengantarkan majalah kerumahku...ini rutin ia lakukan...bahkan meski tak sedang mengantar majalah kerumahku, hampir dipastikan setiap hari uda pasti selalu lewat depan rumahku..

Hingga suatu hari, aku ko merasa ada yg aneh..sudah hampir 3minggu lebih..uda tak pernah terlihat. jangankan mengantarkan majalah kerumahku, bahkan sekedar lewat untuk keliling saja sudah tak pernah terlihat lagi. jadi bertanya2 sih...tapi mungkin uda sedang ada urusan..atau jangan2 uda sakit ya..pikiran seperti itu terlintas juga dipikiranku. Karena uda tak lagi datang, untuk sementara aku juga berhenti berlangganan majalah untuk putriku. kupikir biarlah, nanti tunggu uda datang saja.

Hingga disuatu sore, sepulang menjemput putriku mengaji, tiba2 aku melihat uda lagi...
ia berjalan mendekatiku...sambil menyodorkan majalah untukku...
"maaf ya mbak.." katanya tiba2..(uda biasa memanggilku dengan panggilan mbak)
"aku langsung berkata"tidak apa2 kok uda.."
"iya mbak...maaf ..sudah 2minggu terakhir ini, saya menginap dirumah sakit"
aku sedikit kaget mendengar jawabannya..."lho? siapa yg sakit uda...?? uda sakit??"
"bukan mbak,tapi istri saya..,istri saya kena stroke mbak"
aku makin kaget mendengar penuturannya.."Innalillahi...aku ikut sedih mendengarnya uda"
"iya mbak,terimakasih"
uda kemudian mulai bercerita soal sakit yg diderita istrinya...katanya ketika ia pulang dari mengantar koran. ia menemukan istrinya sudah pingsan dirumahnya. uda kira istrinya tertidur...tapi dibangunkan istrinya tidak bangun2. lalu dengan bantuan tetangga, uda mengantar istrinya ke sebuah rumah sakit.

Menurut dokter istrinya terkena stroke, katanya ada penyumbatan dipembuluh darah kepalanya.
umur istrinya sekitar 47 tahun...uda juga bercerita, alasan kenapa hampir satu bulan ini ia tak mengantar koran. ia harus menunggui istrinya dirumah sakit..ia juga harus mengurus rumah tangga dan anak2nya. aku tidak tahu uda punya anak berapa? hal itu tak pernah kutanyakan padanya juga, hanya yg aku tahu...anak pertama uda kuliah disalah satu universitas negeri paling terkemuka di kota ini.

Sekarang...istrinya memang sudah keluar dari rumah sakit. sudah mulai bisa berjalan..tapi belum seperti dulu. bicaranya juga masih belum jelas..tapi sudah lebih baik dibanding ketika berada dirumah sakit dulu.
Uda bilang,ia terlihat lebih sibuk..selain mengerjakan tugas seperti biasa, menjual koran keliling. uda juga harus mengerjakan peklerjaan yg biasa dilakukan istrinya ; mulai dari mengurus anak, mencuci samapai memasak katanya.

Aku jadi iba melihat uda, tapi ia begitu tegar..tak sedikitpun kulihat ia bercerita dengan raut wajah sedih. bukan berarti ia tak sedih, hanya saja kupikir ia mampu menutupi kesedihannya didepan orang. tapi matanya tak bisa membohongi siapapun..terlihat jelas selain kesedihan aku menemukan kelelahan dimatanya.

Tapi ia tetap tegar, katanya "ini semua ujian dari ALLAH mbak, saya ikhlas menerimanya..semoga saja Allah menyembuhkan istri saya"
"Amiin.."kataku
"sabar ya..uda...semoga semuanya dapat berlalu dengan baik, dan semoga istri uda juga bisa sembuh secepatnya"
"AMiin.." kata uda
setelah itu, uda pamit padaku...seraya meminta maaf lagi. ia juga berjanji Insya ALLAH besok tidak akan ada keterlambatan lagi...
Tetap tegar Uda..Tetap Semangat...
Tetap Berjuang....demi istri dan anak2mu...
demi keluargamu....
Buat istrinya uda...semoga cepat sembuh...Jangan Menyerah..Jangan Menyerah....

Uuppss ternyata masih3 komentar:

Syuaa mengatakan...

Sedih bunda. :(.
sy musti blajar menerima kenyataan dari dia nih, terlalu banyak lari dari kenyataan sepertinya saya.

agus mengatakan...

salut buat uda,,
semoga diberikan ketabahan,,
ceritanya menginspirasi, bunda,,
terima kasih,,
salam,,

RUMAH CINTA BUNDA mengatakan...

jangan menyerah syua..
tetap semangat juga...

Bunda minta komentarnya ya,Thanx...